Profil Bimbel Jakarta Timur

Berita Info

Profil Bimbel Jakarta Timur, Bimbel Jakarta Timur, Jl. Wijaya Kusuma I, Gg. I, RT.1/RW.7, No.212, Jakarta Timur 13460, +62895322288565




 Kami Mengembangkan dan meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia yang berdaya saing, handal, Kreatif dan Produktif. Menjadi institusi yang kompeten, profesional, berkualitas dan terpercaya dalam pelatihan dan pendidikan teknologi informasi dan komunikasi diberbagai wilayah di Indonesia Menjadi Bimbingan Belajar dan Pelatihan yang unggul di tingkat Lokal maupun Nasional di bidang Bimbel dan Bahasa Inggris dan Tekhnologi Informasi.Menyiapkan warga belajar yang terampil dalam bidang bidang Bimbel dan Bahasa Inggris sesuai dengan standar kompetensi kerja nasional sehingga dapat mengisi peluang kerja dan menciptakan peluang kerja dalam bidang bimbel.Mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia berkualitas yang berdedikasi tinggi & berguna bagi umat dan bangsa, sebagai ikhtiar untuk memakmurkan dunia, dan mencerahkan umat manusia dengan penyadaran dan ikhtiar pemberdayaan.


1.     Menyelenggarakan program Bimbel yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
2.     Membangun hubungan harmonis antara lembaga dengan masyarakat.
3.     Menghasilkan lulusan yang cerdas dan mampu menjawab tantangan masa depan maupun mandiri.


1.     Menghasilkan lulusan yang trampil dan cerdas dan mampu menjawab tantangan masa depan ..
2.     Menghasilkan lulusan yang siap mandiri.
3.     Mengembangkan sikap profesional danmeningkatkan SDM.
4.     Meningkatkan Prestasi Peserta Didik.


UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa fungsi Pendidikan Nonformal (PNF) adalah sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal, dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat untuk mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.
 Bimbel sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal mempunyai kaitan yang sangat erat dengan jalur pendidikan formal. Selain memberikan kesempatan bagi peserta didik yang ingin mengembangkan keterampilannya pada jenis pendidikan tertentu dan juga memberikan kesempatan bagi masyarakat yang ingin mengembangkan pendidikan keterampilannya yang tidak dapat ditempuh dan tidak terpenuhi pada jalur pendidikan formal.


A. Pengertian Bimbel 

Pengertian-pengertian mengenai Bimbel dan konseling telah dirumuskan beberapa ahli, pengertian yang dikemukakan oleh para ahli tersebut berbeda antara satu dengan yang lain, secara umum Bimbel dapat diartikan sebagai suatu bantuan yang diberikan kepada orang lain yang bermasalah, dengan harapan orang tersebut dapat menerima keadaannya sehingga dapat mengatasi masalahnya dan mengadakan penyesuaian terhadap diri pribadi, lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat, untuk lebih jelasnya perhatikan uraian mengenai Bimbel dari beberapa ahli yang lebih mengarah kepada pelaksanaan Bimbel belajar di sekolah.



Bimbel adalah proses bantuan terhadap individu mendapat pemehaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga serta masyarakat”.



Bimbel merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan”.

Dari kedua definisi yang dikemukakan dapat disimpulkan mengenai pengertian Bimbel sebagai berikut :
1.     Bimbel adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu yang membutuhkannya, bantuan yang diberikan tidak adanya unsur paksaan serta diberikan secara berencana dan sistematis.
2.     Bimbel diberikan kepada individu dengan maksud agar ia dapat memahami dirinya, kemudian mengarahkan dirinya sehingga tercapai kebahagiaan hidup pribadi.

B. Tujuan Bimbel Belajar

Kegiatan Bimbel di sekolah merupakan bagian integral dari keseluruhan program kegiatan sekolah, terutama padaBimbel belajar sehingga dapat diartikan bahwa tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah merupakan tujuan yang ingin dicapai Bimbel. Yang membedakan diantara keduanya ialah jenis kegiatannya, pendidikan terletak pada proses belajar mengajar yang penekanannya pada usaha-usaha kognitif,afektif dan psikomorik, sedangkan Bimbel terletak pada membina siswa dalam perkembangan pribadi, sosial psikologi, yang didasarkan pada kenyataan yang dihadapi siswa sehingga memerlukan bantuan tenaga profesional kependidikan dalam hal ini adalah guru pembimbing.

Proses belajar dapat diamati secara tidak langsung, artinya proses belajar yang merupakan proses internal siswa tidak dapat diamati, tetapi dapat dipahami oleh guru.
Program-progran pendidikan di sekolah termasuk program layanan Bimbel dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran sehingga proses pendidikan di sekolah akan lebih bermakna sesuai dengan kebutuhan anak didik dan kebutuhan masyarakat serta pembangunan.
Dengan perkataan lain, melalui kegiatan Bimbel di sekolah siswa mampu mengembangkan potensi dalam dirinya. Potensi lingkungannya, sehingga ia merencanakan masa depannya serta melanjutkan pendidikan kepada jenjang yang lebih tinngi. Dalam rangka menjawab tantangan masa depan yang lebih komfektif dan komplek, tenaga-tenaga profesional kependidikan mampu memberikan pelayanan yang terbaik pula bagi perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, yaitu : ”Terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan kemampuan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.

C. Fungsi Bimbel Belajar

Belajar adalah merupakan kegiatan fisik dan psikis yang tertinggi dalam kehidupan manusia, sebagai hasil kegiatan belajar dapat membawa pada perubahan dan peningkatan pandangan sikap dan tingkah laku yang baru dari hasil latihan belajar tersebut.

Proses belajar yang terjadi di sekolah harus senantiasa mempunyai tujuan yang jelas dan terarah sebagai pedoman dan panutan dalam aktivitas belajar sebagai seorang siswa, dalam tujuan tersebut pada dasarnya menyangkut penguasaan bidang pengetahuan pembinaan sikap dan pengembangan keterampilan yang merupakan cita-cita sekolah yang diselenggarakan lewat pendidikan dan pengajaran.
Menurut Dewa Ketut Sukardi ada dua faktor yang timbul dalam kesulitan belajar, yaitu :

a. Faktor endogen, ialah faktor yang datang dari anak itu sendiri, hal ini dapat bersifat :

  • Biologis, ialah hambatan yang bersifat kejasmanian.
  • Fisikologis, ialah hambatan yang bersifat kejiwaan.
b. Faktor eksogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luar diri anak, faktor ini meliputi :
  • Faktor lingkungan keluarga.
  • Faktor lingkungan sekolah.
  • Faktor lingkungan masyarakat.
Kehadiran Bimbel dalam proses pendidikan dan pengajaran yang dilaksanakan, secara keseluruhan dapat berfungsi membantu dan menunjang usaha-usaha kearah kemajuan, kesejahteraan dan tercapainya tujuan pendidikan bagi sekolah maupun bagi anak didik terutama dalam proses belajar mengajar didalam pendidikan dan pengajaran yang dijalankan.
Fungsi utama Bimbel yang didukung oleh layanan pembelajaran ialah fungsi pemeliharaan yang pengembangan yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif anak didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Menurut Prayetno dalam bukunya ”Bimbel dan Penyuluhan di Sekolah” mengemukakan ada lima fungsi pokok pelayananBimbel yaitu :
a. Pengenalan diri

Upaya utama didalam Bimbel dalam rangka menemukan dan memberikan pemahaman terhadap potensi dan kemampuan bakat dan minat, kebutuhan-kebutuhan, sifat-sifat kepribadian, permasalahan dan kesulitan-kesulitan para siswa sesuai dengan fakta, data dan impormasi dirinya sehingga ia dapat menggali dirinya secara utuh dan menyeluruh agar dapat disalurkan dengan sewajarnya.

b. Pencegahan masalah

Di dalam Bimbel terhadap upaya provinsip (pencegahan) dan kuratip (penyuluhan) terhadap segala permasalahan, baik yang belum terjadi maupun yang sedang mengalami kesulitan didalam memecahkannya, kemudian berupaya meluruskan agar para siswa dapat berbuat dan bertindak tanpa adanya ketergantungan kepada orang lain.

c. Kesejahteraan sekolah

Bimbel dapat mengefektifkan segala tujuan yang ingin dicapai di sekolah, disamping membantu petugas-petugas sekolah terutama Kepala Sekolah dan guru-guru di dalam rangka menciptakan situasi dan kondisi atau iklim sekolah yang harmonis, sehat dan dinamis bagi keberhasilan pendidikan dan pengajaran.